Leap of Faith

PechaKucha Night Jakarta kembali dengan volume ke-42 mengangkat tema “Leap of Faith”

Menjalani karier yang sejalan dengan passion adalah impian semua orang. Tentu dalam prosesnya, mencapai karier impian bukanlah hal yang mudah. Ada yang sejak awal sudah yakin dengan jalan yang akan ditempuhnya, ada juga yang menemukan passion-nya di tengah jalan pencarian. Banyak juga yang menikmati proses memanjat tangga karier sampai akhirnya menemukan panggilan pekerjaan yang cocok bagi mereka.

Sekalipun kita sudah mendapatkannya, ada begitu banyak variabel baik faktor internal dan faktor eksternal yang belakangan membuat perjalanan karier terasa berat. Tantangan demi tantangan bermunculan hingga memicu dilema apakah perjalanan karier yang dipilih sudah benar. Terlebih di kondisi pandemi seperti sekarang yang berdampak pada karier orang banyak. Ada yang mengharuskan seseorang hingga putus kerja, ada juga yang harus beralih profesi demi menghidupi kebutuhan sehari-hari. 

Tidak ada yang benar dan salah dalam berkarier dan mengejar passion. Semua orang melewati perjalanan masing-masing demi mencapai tujuan yang berbeda. Kunci suksesnya terletak pada keberanian, fokus, dan konsistensi di setiap profesi yang dijalani. Selaku penyelenggara resmi PechaKucha Night Jakarta,  Maverick ingin tetap menginspirasi PechaKuchers dengan terlebih dengan PSBB kembali diterapkan.

Kami mengundang lima sosok berikut untuk berbagi perjalanan mereka dalam meniti karier:

  1. Wisnu Kumoro – Tech YouTuber
  2. Rato TanggelaVisual Artist
  3. dr. Dina DellyanaLecturer dan musisi
  4. Natya Shina & Rendy PritanandaContent Creator

Pengalaman dan kiat-kiat dari pembicara akan melengkapi stok inspirasi PechaKuchers selama mematuhi regulasi PSBB yang kembali diberlakukan. Satu cerita disampaikan dalam format presentasi 20 x 20 dengan total waktu 6 menit 40 detik setiap pembicara. 

Nantikan cerita lengkap mereka di PechaKucha Night Jakarta Vol. 42 yang akan diselenggarakan tanggal 25 September 2020 pukul 19.00 WIB di saluran YouTube Maverick Indonesia.

Siapkan pertanyaan untuk pembicara, karena PechaKuchers dapat mengajukan pertanyaan langsung pada pembicara. Sampai bertemu di PechaKucha Night Jakarta Vol. 42!

Creativity Without Boundaries

Ajak PechaKuchers Tetap Kreatif dan Produktif selama “New Normal”, Malam PechaKucha Digelar Virtual

PechaKucha Night Jakarta hadir secara virtual pada 19 Juni 2020 mendatang, agar PechaKuchers tetap dapat menikmatinya dari rumah. 

PKNJ 41 Poster
Creativity Without Boundaries

Penerapan karantina penuh dan pembatasan sosial telah mengubah banyak hal di masyarakat. Fenomena work from home (WFH) merebak, PechaKuchers disarankan untuk tetap beraktivitas #DiRumahAja. Dan hanya dalam kurun tiga bulan, lanskap ekonomi global berubah secara dramatis, termasuk di Indonesia. Tidak sedikit industri yang terkena dampaknya. Salah satunya adalah industri kreatif yang bergantung pada person to person contact.

Hadir secara virtual, PechaKucha Night Jakarta (PKNJ)  akan membagikan beragam kisah agar PechaKuchers dapat terinspirasi untuk tetap kreatif dan siap beradaptasi dengan situasi “New Normal”. Tandai kalendar kalian, karena volume ke 41 ini akan  mengangkat tema“Creativity Without Boundaries” yang dapat PechaKuchers saksikan LIVE serentak d kanal YouTube Maverick Indonesia.

Hari dan tanggal: Jumat , 19 Juni 2020 

Waktu: 19.00 – 20.00 WIB 

Jangan takut tidak bisa hadir, karena PechaKuchers tetap bisa mendengarkan perjalanan kreatif tanpa batas dengan format 20 gambar X 20 detik dikemas secara apik dalam waktu 6 menit 40 detik dari rumah. 

PechaKuchers juga bisa mengajukan pertanyaan langsung kepada kelima pembicara dengan meninggalkan pertanyaan pada kolom live chat pada kanal YouTube. Siapkan diri kalian untuk ikut merasakan keseruan malam PechaKucha volume 41 bersama kelima pembicara kita:

Mengutip Maya Angelou – “You can’t use up creativity. The more you use the more you have.” Luangkan waktu Anda untuk mencuri seni beradaptasi dengan kreativitas tanpa batas untuk menghadapi situasi New Normal. Gali potensimu untuk terus berinovasi. 

Sampai jumpa di PechaKucha Night Jakarta – Creativity Without Boundaries!

Daftarkan diri kalian untuk mendapatkan informasi lebih lanjut: https://pknjvol41.peatix.com/

I Art You

PKNJVol38

“I like too many things and get all confused and hung-up running from one falling star to another till I drop… I had nothing to offer anybody except my own confusion.” — Jack Kerouac

Ada tiga golongan masyarakat.

Golongan pertama adalah mereka yang menjadikan hidup dan profesi sebagai pondasi hidup, dan mereka yang ingin menjauhkan profesi seniman sejauh mungkin dari anak-anak mereka.

Ada juga golongan ketiga – mereka yang menyatu dengan seni dan sangat paham bagaimana rasanya hidup di antara kedua dunia, serta bagaimana cara untuk bertahan di dunia seni.

PechaKucha Night Jakarta Volume 38 – ‘I Art You’ diperuntukkan bagi orang-orang yang selalu bermimpi menjadikan bermain gitar, kamera, kuas, mesin tik sebagai karier, namun tidak pernah memiliki keberanian untuk melakukannya. ‘I Art You’ adalah untuk orang-orang yang mungkin sudah berusaha keras dalam perjalanan mereka, tapi masih penuh keraguan menjalankannya.

Wajah-wajah penuh antusias memenuhi seluruh barisan tempat duduk Rumah Kreasi. Ekspresi penasaran untuk mendengarkan cerita dari ketujuh pembicara PechaKucha Night Jakarta (PKNJ) ke-38. Seniman Ika Vantiani, produser kreatif Caroline Halim, sutradara dan drummer Edy “Khemod” Susanto, tattooist Agatha Pratiwi, kartunis Reza Mustar, musisi Ardhito Pramono, dan pengarsip musik Felix Dass menginspirasi puluhan PechaKucher.

Banyak orang telah memilih karier sebagai seorang peneliti, pekerja kantor, dokter, namun di sepanjang hidupnya telah mencurahkan banyak waktu untuk cinta dan passion terhadap sejumlah puisi, lagu, sketsa, dan kolase. Banyak yang pada akhirnya kreasi sendiri hanya tersimpan di buku catatan atau terbenam dalam hard disk yang tidak pernah melihat matahari. Banyak yang menyembunyikan mereka karena rasa tidak nyaman, meragukan kualitas karya, meragukan kemampuan diri sebagai seorang seniman, dan akhirnya menjauhkan keinginan untuk serius mengejar passion dalam seni.

Konsepsi sosial tentang dunia kreatif terkadang membuat banyak pribadi lelah dan terkoyak. Seni atau berkarya itu dianggap seperti bintang jatuh yang hanya akan dikejar di malam hari; namun ketika siang hari datang, langkah untuk mengejar semakin berat dan bahkan dikalahkan dengan rentetan tuntutan demi memenuhi kebutuhan primer.  

‘I Art You’ menawarkan semua inspirasi untuk mendalami sisi kreatif, menjadikannya pilihan karier, dan menciptakan sesuatu yang bermakna dari kreativitas kita. Seperti Eddy yang berbicara tentang perjalanannya dari awal yang sederhana di dunia musik dan seni di Bandung, hingga tampil satu panggung besar bersama band-band terkenal di dunia, serta akhirnya menjadi seorang sutradara. Kisah perjalanan Agatha yang membentang bertahun-tahun di dunia teknik mesin, yang akhirnya berlabuh di dunia tato, serta pasang surut emosionalnya sebagai salah satu penato wanita di Indonesia. Di sini banyak pembelajaran yang bisa diambil, tentang konsistensi dan cara tetap termotivasi. Seperti saran Ika untuk tetap mengeksplorasi diri dan keahlian sendiri agar membantu Anda terus bergerak maju atau saran Felix untuk bepergian dan mendapatkan inspirasi dari berbagai pengalaman baru, dan rekomendasi Caroline untuk tetap tekun menghadapi rutinitas. “Kerja keras akan terbayar. Saya tidak menyesal, karena sekarang saya dibayar untuk melakukan apa yang saya sukai,” ujar Reza.

Sebelum PKNJ 38, pengejaran saya untuk menekuni sisi kreatif saya membuat saya merasa bingung dan terkoyak. ‘I Art You’ memberi saya, di atas segalanya, pengetahuan bahwa menjadi seorang seniman adalah sebuah pilihan dan bahwa pilihan itu sendiri adalah sebuah proses. Setelah Anda membuat pilihan untuk mengejar seni, Anda adalah seorang seniman ke mana pun Anda melangkah. ‘I Art You’ membantu Anda memahami kembali gagasan tentang sisi kreatif setiap individu, mendorong setiap individu untuk mempertanyakan perbedaan pemahaman dan jalan yang ditakdirkan ke setiap orang. PKNJ 38 memberi PechaKuchers, seperti saya, rasa puas dengan passion kreatif saya.

Berbuat Lebih untuk Sosial

PechaKucha Night Jakarta merayakan hari jadinya yang ke sepuluh untuk berbagi, menghubungkan, dan menginspirasi ide-ide menarik. Selama 1 dekade, PechaKucha Night Jakarta telah mengangkat lebih dari 36 topik, meliputi makanan, musik, fotografi, bahkan politik. Mengawali rangkaian acara PechaKucha Night Jakarta di tahun 2019, kami mengundang para sociopreneur yang sangat menginspirasi. Pada acara PKNJ Volume 37 ‘Make What Matters’: Celebrating Social Entrepreneurship, para pembicara berkesempatan untuk mempresentasikan ide-ide nya dengan format unik PechaKucha, 20×20.

Brian Karno Jan dari Mendekor.com, Vania Santoso dari heySTARTIC, Ravina Binol dari Tjakap.ID, Ayendha Pangesti dari Ashoka Foundation, Andisya Siregar dari Sayurbox, dan Siti Cassandra dari Kebun Kumara berbagi mengenai passion dan pengalaman mereka tentang social entrepreneurship.

Brian bercerita bahwa, “Inspirasi terbesar saya untuk Mendekor adalah membantu para pengrajin furnitur lokal untuk tumbuh besar. Hal yang sangat menantang bagi saya dalam menjalankan bisnis ini, dan ada pertanyaan yang selalu muncul dalam benak adalah bagaimana saya bisa berbuat lebih banyak lagi?” Brian menyadari bahwa sebuah perubahan besar membutuhkan waktu dan merupakan akumulasi dari usaha dan berawal dari langkah kecil.

Vania dari heySTARTIC menyebutkan bahwa ia pertama kali hadir di acara PKNJ tepat satu dekade yang lalu. Seperti banyak orang, Vania tahu ia ingin membuat perubahan dan pada saat itu tetapi tidak tahu caranya. Seiring berjalannya waktu, Vania belajar dari kesalahan dan memberanikan diri untuk membuat perubahan besar.

Andisya Siregar juga berbagi pengalaman setelah bergabung dengan Sayurbox. Ia menyadari betapa pentingnya peran dan kontribusi dari perusahaan sosial untuk masyarakat Indonesia. Salah satunya melalui kemampuan perusahaan untuk menciptakan mata pencaharian yang stabil dengan menghubungkan petani dengan konsumen secara langsung demi mendukung petani Indonesia. Ayendha dari Ashoka dan Ravina dari Tjakap juga membagikan bagaimana organisasi mereka membantu wirausahawan sosial untuk tumbuh dan berkembang.

Hal sama ditemui dengan Sandra dari Kebun Kumara, “Ada banyak masalah di Indonesia, jika kita dapat mengambil langkah kecil untuk menyelesaikan satu masalah kecil terlebih dahulu, maka kita bisa menjadi bangsa yang maju.”

Banyak masalah di Indonesia, khususnya di Jakarta yang masih perlu perhatian masyarakat. Dengan kegigihan dan kerja keras, langkah-langkah kecil dari para inovator muda akhirnya dapat menciptakan sebuah solusi yang berdampak besar. Seperti yang kita saksikan pada acara PKNJ volume 37 ini.

Volume ke37 ini memberi banyak hadirin keberanian untuk berbuat sesuatu yang benar-benar berarti bagi masyarakat. Banyak di antaranya juga yang terinspirasi untuk memulai dan bahkan berkolaborasi untuk menciptakan sesuatu yang lebih besar.

Kami berharap melalui PKNJ, para hadirin akan terus mendapatkan inspirasi dengan melalui seni komunikasi yang singkat dan efektif. Sampai jumpa di PKNJ volume 38!

Rayakan 10 Tahun PechaKucha Night Jakarta bersama Para Wirausaha Muda

PechaKucha Night Jakarta Volume 37 - Make What Matters

Selama beberapa tahun terakhir, muncul banyak entrepreneur muda yang memiliki potensi dan pencapaian istimewa di Indonesia. Jenis-jenis usaha yang dikembangkan pun sangat beragam, mulai dari lingkungan, kesehatan, seni hingga pendidikan, tergantung dari individu atau kolektif yang menggelutinya. Hal ini menunjukkan tingginya semangat juang generasi muda menorehkan prestasi dalam hidup dimulai dari hal-hal yang mereka minati. Semangat inilah yang PechaKucha Night Jakarta ingin apresiasi dan sebarkan ke masyarakat lebih luas di sepanjang tahun 2019.

Sebagai wadah komunitas dan individu kreatif untuk bertukar ide dan gagasan selama satu dekade, PechaKucha Night Jakarta ingin terus menjadi tuan rumah bagi para agen perubahan tanah air untuk saling menginspirasi, khususnya di daerah Jakarta dan sekitar.

Tahun 2019 ini, Maverick mengajak PechaKuchers untuk merayakan ulang tahun PKNJ ke-10 dengan menyoroti semangat dan kisah kewirausahaan muda-mudi di seluruh kota. Mereka adalah sosok-sosok inspiratif dari berbagai industri yang sukses menjalankan hasrat mereka untuk Indonesia yang lebih baik.

Dan untuk mengawali rangkaian perayaan 10 tahun PechaKucha Night Jakarta, kami mengajak tujuh sociopreneur muda sebagai pembicara di PKNJ Volume 37 bertemakan “Make What Matters”. Datang dari latar belakang yang berbeda mereka dipersatukan oleh satu tujuan yang sama yaitu menjalankan usaha yang tidak hanya menghasilkan profit semata, tetapi juga bermanfaat bagi sesama. Pada akhirnya bisa berkontribusi untuk kemajuan bangsa. Keren kan?

Para pembicara tersebut adalah:

  • Brian Karno Jan dari Mendekor.com
  • Vania Santoso dari heySTARTIC
  • Ravina Binol dari Tjakap.ID
  • Ayendha Pangesti dan Ara Kusuma dari Ashoka Foundation
  • Andisya Siregar dari Sayurbox
  • Siti Cassandra dari Kebun Kumara

Para pembicara akan berbagi berbagai cerita, pengalaman dan ide kreatif untuk menggerakkan inovasi yang juga membawa perubahan baik bagi kemajuan sosial masyarakat.

PechaKucha Night Jakarta Vol. 37 akan diselenggarakan pada:


Hari dan tanggal: Rabu,13 Maret 2019

Waktu: 19.00 – 21.00 WIB (Registrasi akan dibuka pada 18.00 WIB)

Lokasi: Rumah Kreasi at CJ CGV* FX Sudirman

 

Menjadi pengusaha sukses dan berguna bagi masyarakat akan sangat berdampak besar bagi negara kita! Sampai bertemu di PechaKucha Night Jakarta Vol. 37 – Make What Matters.

Untuk konfirmasi kehadiran silakan ke tautan ini: https://pknjvol37.peatix.com/

PechaKucha Night Jakarta Kembali Hadir dengan Mission for Passion

Di sepanjang tahun 2019, PechaKucha Night Jakarta akan merayakan satu dekade kreativitas. Lebih dari 350 pembicara telah berbagi cerita dan ide kreatif di PechaKucha Night Jakarta. Maverick, sebagai penyelenggara resmi di Jakarta, dengan bangga mempersembahkan Mission for Passion, tema yang akan kami angkat selama PechaKucha Night Jakarta 2019!

Pantau akun media sosial kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut 🙂

Sadari Konsumsimu

Fakta unik dikemukakan oleh Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno di mana volume sampah yang datang ke TPA Bantargebang per dua harinya cukup menutup satu Candi Borobudur.

Fakta ini menunjukkan bahwa persoalan sampah di Bantargebang semakin hari semakin mengancam penduduk Ibukota.  Ditambah menurut temuan Litbang Kompas.com, TPA Bantargebang hanya mampu bertahan hingga tiga tahun ke depan.

Persoalan yang tak kunjung selesai ini menuntut perubahan perilaku seluruh lapisan masyarakat untuk mengonsumsi secara sadar. Solusi yang sebenarnya bukan lagi soal pilihan melainkan kewajiban. Sikap abai maupun meremehkan persoalan sampah saat ini dapat berujung pada bencana.

Masyarakat yang peduli akan persoalan sampah akan secara sadar memikirkan dampak baik terhadap terhadap lingkungan dan kesehatan mereka sebelum memutuskan untuk mengonsumsi sesuatu. Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik atau sedotan sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari. Hemat dalam menggunakan energi dan air, serta kegiatan mendaur ulang kertas juga bisa menjadi solusi kecil yang berdampak besar terhadap lingkungan.

Berangkat dari itu, PechaKucha Night Jakarta Vol. 36 mengangkat tema Consume Consciously. Di edisi kali ini, kami mengundang para pembicara yang mempraktikkan kebiasaan mengonsumsi secara sadar, mereka yang bergerak di bidang lingkungan hidup, dan mereka yang mengembangkan inovasi kreatif untuk mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan.

Para pembicara tersebut adalah:

  • Eva Celiaconscious consumer
  • Astri Puji Lestari – conscious consumer
  • David Christian – pendiri Evoware
  • Tiza Mafira – penggagas Gerakan Diet Kantong Plastik Indonesia
  • Hani Sumarno – Sekretaris Perusahaan PT Jakpro
  • Nezatullah Ramadhan – pendiri Nara Kreatif
  • Denia Isetianti – pendiri Cleanomic

Para pembicara ini akan berbagi tentang inspirasi mereka mulai berpartisipasi dalam gerakan ini, mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan dan menginspirasi  orang lain untuk menjadi konsumen yang “sadar”.

PechaKucha Night Jakarta Vol. 36 akan diselenggarakan pada:

Hari dan tanggal: Selasa,18 Desember 2018

Lokasi: Rumah Kreasi di CJ CGV* fX Sudirman Lantai 7 

Perilaku sekecil apapun yang kita lakukan dapat membawa perubahan besar untuk Bumi kita! Sampai jumpa di PechaKucha Night Jakarta Vol. 36 – Consume Consciously.

Untuk konfirmasi kehadiran silakan ke tautan ini: http://bit.ly/pknjvol36reg

 

 

 

 

Milenial Ternyata Mampu

“Bagaimana sih bisa sekeren kalian?”

Pertanyaan itu diajukan kepada para pembicara PechaKucha Night Jakarta Vol. 35, para milenial yang menghadirkan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Di PKNJ Vol 35 tersebut, para milenial ini tidak hanya mematahkan anggapan negatif tentang milenial namun juga berbagi cara agar para audiens juga dapat memberikan dampak positif.

Ada berbagai motif yang mendorong para milenial ini untuk bergerak. Jezzie Setiawan dari gandengtangan.org dan Dwina M. Putri dari Mau Belajar Apa ingin memberikan pemberdayaan bagi orang lain. Jezzie mendirikan gandengtangan.org untuk menjadi wadah pembiayaan online dengan sistem gotong royong. Tujuannya adalah membantu para pengusaha skala mikro. Dwina dengan Mau Belajar Apa ingin memberikan akses terhadap pendidikan keterampilan kepada masyarakat Indonesia. Dwina merasa pendidikan keterampilan menjadi penting sebagai sumber penghasilan atau sebagai cara untuk mengisi waktu luang.

Dari sisi lingkungan hidup ada Albert Arron Pramono pendiri Arumdalu Lab dan Azriansyah Ithakari dari Tan-Euh dan The Upcycling Company. Albert bercerita bagaimana ia dan Arumdalu berupaya untuk membantu proses integrasi pertanian dan inovasi makanan. Di sisi lain, Azriansyah Ithakari menceritakan bagaimana ia mengolah limbah kopi menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Keduanya merasa bahwa pengolahan sumber makanan dari hulu ke hilir akan memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat Indonesia.

Vendryana, Julius Kensan, dan Pangeran Siahaan berbicara bagaimana mereka mendirikan media baru yang berfungsi sebagai sumber informasi alternatif. Vendryana dengan Dear Moms membuat support system bagi ibu-ibu muda dengan memberikan informasi dan menjadi wadah komunitas untuk berbagi.

Di sisi lain Julius Kensan dengan Manual Jakarta, sebuah kanal dan majalah cetak, ingin memberikan akses untuk melihat Jakarta dan Indonesia secara menyeluruh. Manual Jakarta tidak hanya ingin memberikan gambaran obyektif tentang gaya hidup di Jakarta tetapi juga menunjukkan energi dari kota Jakarta.

Pada kesempatan terakhir, Pangeran Siahaan menceritakan tentang bagaimana media yang ia pimpin, Asumsi, ingin memberikan informasi politik yang jernih dan non-partisan. Ia dengan tegas menceritakan bagaimana pendidikan politik begitu penting untuk memberikan bekal kepada masyarakat agar lebih cakap dalam menanggapi permasalahan politik dalam negeri.

Para hadirin pun kemudian mendapatkan sebuah pesan dari ketujuh pembicara di mana semuanya sama-sama menunjukkan dorongan mereka untuk melakukan hal-hal besar dapat muncul dan dimulai hanya dengan hal-hal kecil. Dengan melakukan hal positif di sekitar kita, kita dapat memecahkan masalah dan mengajak orang lain untuk ikut serta dalam prosesnya potensi yang dimiliki generasinya dan mematahkan anggapan tentang milenial yang buruk.

Untuk mendengarkan lebih jelas presentasi para pembicara PechaKucha Night Jakarta Anda bisa menyaksikan video lengkapnya di sini.

Sampai jumpa di PechaKucha Night Jakarta Vol.36!

Milenial Bisa Apa?

Narsisme, egois, tidak fokus, dan malas.

Itu adalah empat sifat milenial di tempat kerja menurut Simon Sinek. Mungkin Anda lupa dengan namanya, tapi Anda mungkin ingat dengan salah satu video wawancara Sinek yang viral pada akhir tahun 2016. Sinek, seorang motivator dan konsultan organisasi, mungkin secara tidak acuh menyatakan hal tersebut. Namun apakah yang dikatakan Sinek mengandung kebenaran?

Setelah video tersebut viral, muncul berbagai riset mengenai bagaimana cara milenial bekerja. Salah satu hasilnya yang dimuat di Harvard Business Review, mematahkan argumen Sinek. Tidak ada perbedaan antara generasi milenial, generasi X, atau baby boomers di tempat kerja; setiap generasi memiliki tujuan karier dan berkeinginan membawa dampak positif di mana mereka bekerja.

Tidak hanya itu generasi milenial juga bahkan telah berhasil menginspirasi orang-orang lintas generasi atas pencapaian mereka.

Menyadari hal itu PechaKucha Night JakartaVol. 35 ini menghadirkan perwakilan generasi milenial yang telah melakukan aksi nyata dan membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Tujuh pembicara kita hadir mewakili berbagai bidang seperti: lingkungan hidup, teknologi finansial, kesehatan dan parenting, dan media. Mereka akan menyampaikan berbagai gagasan dan upaya kreatif mereka untuk memecahkan masalah, membuat kemungkinan baru, atau meningkatkan kapasitas. Mereka adalah:

  • Pangeran Siahaandari Asumsi
  • Dwina M. Putri dari Mau Belajar Apa
  • Albert Pramono dari Arumdalu Lab
  • Azriansyah Ithakari dari Tan-Euh
  • Jezzie Setiawan dari gandengtangan.org
  • Julius Kensandari Manual Jakarta
  • Vendryanadari Dear Moms

Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, serta didukung oleh BINUS University International. Follow akun Twitter kami di @pechakuchajkt atau bergabung di Facebook Group PechaKucha Jakarta. Sampai jumpa!

Bersama-sama Melawan Korupsi

Kasus korupsi yang ketua DPR Setya Novanto menjadi pengingat bahwa Indonesia belum benar-benar bersih dari korupsi. Di sisi lain cita-cita untuk membuat Indonesia sepenuhnya bebas dari korupsi sering dianggap sebatas mimpi. Masyarakat juga masih belum sadar bahwa mereka juga memiliki kuasa untuk mengambil tindakan dalam penyuluhan kegiatan antikorupsi.

Atas dasar itu PechaKucha bekerja sama dengan KPK untuk mengadakan PechaKucha Night Jakarta Vol 34. Di volume ini kami mengundang para tokoh dari beragam latar belakang untuk yang telah melakuka banyak hal untuk menyebarkan semangat antikorupsi.

Bertempat di Es Teler 77 Gunawarman, Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif membuka langsung edisi kali ini. Dalam sambutannya, Pak Laode menyampaikan beragam upaya yang telah dilakukan KPK dalam memberantas korupsi. Mulai dari edukasi, pencegahan, dan tentunya penindakan. Beliau turut menyampaikan harapan KPK agar masyarakat turut serta bergabung dalam upaya kampanye antikorupsi.

Selanjutnya ada Firman Venayaksa dari Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Bersama TBM, Firman menginisiasi berbagai gerakan literasi yang juga mendapat dukungan dari komunitas motor yang membantunya mewujudkan Motor Literasi (MOLI). Mereka bersama-sama memberikan akses bacaan terutama yang berkaitan dengan anti korupsi. Dukungan lainnya juga diberikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Najwa Shihab selaku duta baca Indonesia yang ikut berkeliling dengan motor ke desa-desa terpencil.

Aktivis dongeng Rona Mentari dan seniman Wawan Teamlo percaya bahwa pendidikan antikorupsi sebaiknya dimulai dari kecil. Rona melakukannya dengan membangun Imagine-Nation, sebuah ekosistem dongeng yang memberikan penyuluhan anti-korupsi melalui berbagai dongeng. Wawan, di sisi lain, membuat tokoh yang dia sebut sebagai si Kumbi dan mengadakan berbagai operet untuk menyebarkan pesannya.

Selain Rona dan Wawan, Haryadhi, seorang komikus, juga mengemas kisah tentang korupsi yang dibalut kisah sehari-hari. Berbagai cerita ini sangat mudah dicerna dan mudah ditemui dalam keseharian para generasi muda yang akan menjadi tulang punggung Indonesia di masa depan.

Karya visual dalam bentuk layar lebar berjudul Selamat Pagi, Risa! Yang disutradarai oleh Sha Ine Febriyanti merupakan wujud lain penyampaian nilai-nilai anti korupsi kepada masyarakat. Kisah ini bercerita tentang bagaimana seorang anak menjadikan tindakan orang tuanya menolak suap sebagai pegangan hidup. Kisah sederhana yang menunjukkan bahwa tindakan kadang jauh lebih bermakna dibandingkan nasihat yang berulang.

Novelis Ayu Utami juga mengembangkan kisah dalam novelnya dari fenomena sehari-hari yang membentuk tanda tanya besar dalam kepalanya. Cukup sederhana, ia hanya mempertanyakan mengapa agama yang menjadi pedoman hidup bagi banyak orang justru masih gagal menyelamatkan mereka dari tindakan korupsi?

Pada akhirnya, seluruh pembicara di PechaKucha Night Jakarta sepakat bahwa bukan waktunya lagi untuk menunjuk satu pihak yang berupaya untuk menuntaskan korupsi. Ini waktunya kita semua bekerja sama untuk memberantas korupsi.

Untuk mendengarkan lebih jelas presentasi para pembicara PechaKucha Night Jakarta Anda bisa menyaksikan video lengkapnya di sini http://bit.ly/pknjvol34YT.

Sampai jumpa di PechaKucha Night Jakarta berikutnya!